Daftar Isi:
Ketika Anda memikirkan mobilitas sosial, Anda sering memikirkan mobilitas sosial vertikal: ketika seseorang bergerak naik atau turun di kelas sosial. Contohnya adalah Barack Obama, presiden Amerika Serikat pada saat publikasi. Sebagai seorang anak, keluarganya menerima kupon makanan karena status berpenghasilan rendah. Sebagai orang dewasa, dia menjadi presiden ke-44 A.S. dia mengalami mobilitas sosial ke atas.
Potensi Keuangan
Ketika Anda memiliki mobilitas sosial, Anda memberi semua orang kesempatan untuk bercita-cita menuju kesejahteraan. Ini biasanya melibatkan pendidikan yang layak, kerja keras dan pemanfaatan bakat individu pada skala yang lebih besar. Seseorang yang dilahirkan miskin tidak ditakdirkan untuk terjebak dalam kelas sosial itu seumur hidupnya. Dia memiliki kesempatan untuk naik dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi anak-anaknya sendiri untuk semakin maju di kelas sosial.
Kelas sosial
Mobilitas sosial dapat menciptakan kelas sosial baru. Alih-alih hanya kaya dan miskin, Anda sekarang memiliki kelas menengah, yang selanjutnya dapat dibedah menjadi kelas menengah ke atas. Namun, karena semakin banyak orang jatuh ke dalam perbedaan kelas menengah ini, hal itu dapat menyebabkan masyarakat yang kurang kelas, di mana sebagian besar orang dalam masyarakat jatuh ke dalam satu kelas.
Drive Pendidikan
Tujuan mobilitas sosial ke atas telah menjadikan pendidikan sebagai faktor utama dalam masyarakat. Pendidikan postsecondary telah menjadi tujuan utama setelah lulus dari sekolah menengah, alih-alih mendapatkan pekerjaan jangka panjang setelah sekolah menengah. Mereka yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan menengah sering ditawari pekerjaan dengan gaji rendah, membuat pendidikan tinggi lebih menarik.
Kesempatan kerja
Mobilitas sosial dapat memiliki efek negatif pada peluang kerja dalam dua cara. Pertama, mobilitas sosial membuat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terbaik semakin sengit, apakah itu karena individu ingin naik kelas sosial atau karena mereka takut akan turunnya kelas sosial. Kedua, lebih banyak orang menghindari pekerjaan bergaji rendah, karena mereka menginginkan kesempatan untuk mencapai mobilitas ke atas.
Anomie Masyarakat
Ketika lebih banyak orang dalam masyarakat mengalami mobilitas sosial ke atas, hal itu dapat menyebabkan anomie sosial: di mana standar perilaku atau nilai-nilai masyarakat mulai menghilang dan standar dan nilai-nilai baru belum berkembang. Orang-orang dalam masyarakat anomik mungkin merasakan tekanan emosional dan kurang memiliki tujuan. Ini dapat menyebabkan peristiwa berbahaya seperti bunuh diri atau pembunuhan.