Daftar Isi:
Seperti halnya uang tunai, instrumen yang dapat dinegosiasikan berguna untuk melakukan pembayaran barang dan jasa. Namun, menurut Pasal 4A dari Uniform Commercial Code, yang diberlakukan oleh pemerintah federal untuk menyelaraskan hukum transaksi komersial di semua negara, instrumen yang dapat dinegosiasikan berbeda dari uang tunai. Uang tunai lebih likuid daripada instrumen yang dapat dinegosiasikan, karena uang tunai membuat transaksi instan. Instrumen yang dapat dinegosiasikan adalah dokumen yang dapat ditransfer yang menjamin pembayaran tunai baik berdasarkan permintaan atau di masa mendatang. Ada tiga jenis instrumen yang dapat dinegosiasikan: surat promes, bill of exchange dan cek. Pasal 3 dan 4 dari UCC mengatur instrumen yang dapat dinegosiasikan. Undang-undang menjelaskan persyaratan untuk instrumen yang dapat dinegosiasikan dan implikasi hukumnya.
Karakteristik Instrumen Nego
Orang yang mengeluarkan instrumen yang dinegosiasikan dikenal sebagai pembuat, pembayar atau penerbit, dan orang yang menerima instrumen yang dinegosiasikan dikenal sebagai pembawa atau penerima pembayaran. Instrumen yang dapat dinegosiasikan dapat ditransfer secara bebas dari orang ke orang. Misalnya, penerima pembayaran yang menerima cek dapat mentransfernya kepada siapa saja dan mengizinkan untuk mencairkannya. Memindahkan instrumen yang dapat dinegosiasikan tidak memerlukan formalitas seperti akta transfer, pendaftaran atau materai. Instrumen yang dapat dinegosiasikan harus secara tertulis yang mencakup tulisan tangan, pengetikan, atau pencetakan komputer. Jumlah, waktu pembayaran dan penerima pembayaran yang disebutkan pada instrumen yang dinegosiasikan harus pasti dan spesifik. Pembuat harus menandatangani instrumen yang dapat dinegosiasikan untuk membuatnya valid.
Promes
Surat promes adalah dokumen tertulis di mana pembuat berjanji untuk membayar jumlah tertentu kepada penerima pembayaran berdasarkan permintaan atau setelah waktu tertentu. Janji pembuat untuk membayar harus tanpa syarat. Debitur membuat catatan promes untuk uang yang mereka berutang kepada penerima pembayaran. Misalnya, sertifikat setoran, atau CD, adalah surat promes di mana lembaga keuangan berjanji untuk membayar jumlah tertentu kepada penerima pembayaran di masa mendatang.
Rekening pertukaran uang
Bill of exchange melibatkan tiga pihak: pembuat, debitur dan penerima pembayaran. Dalam bill of exchange, pembuat memerintahkan debitornya untuk membayar jumlah hutang kepada pihak ketiga, atau penerima pembayaran, berdasarkan permintaan atau di masa mendatang. Pembuat bill of exchange tidak berjanji untuk membayar. Selain itu, pembuat dan penerima pembayaran harus menerima bill of exchange untuk membuatnya valid.
Memeriksa
Cek, seperti bill of exchange, melibatkan tiga pihak: pembuat, bank dan penerima pembayaran. Pembuat cek menginstruksikan bank untuk membayar jumlah tertentu kepada penerima pembayaran. Ada tiga jenis cek: cek terbuka, cek tidak dinegosiasikan dan cek pembawa. Cek terbuka memungkinkan penerima pembayaran mencairkannya di konter bank. Cek yang tidak dapat dinegosiasikan dikreditkan ke rekening bank penerima pembayaran dan tidak dapat ditransfer. Cek pembawa dibayarkan kepada setiap orang yang menyerahkannya di konter bank untuk pembayaran.