Daftar Isi:
Salah satu cedera paling umum bagi seorang pekerja bisa menjadi cedera bahu. Cidera bahu biasanya terjadi karena melakukan gerakan berulang, seperti duduk di depan komputer atau mengangkat kardus yang berat. Ketika cedera ini terjadi di tempat kerja, mereka menghasilkan klaim kompensasi pekerja. Jika cedera ini parah, mereka akan menghasilkan penghargaan penyelesaian untuk karyawan.
Cidera Bahu Tanpa Operasi
Duduk di depan komputer selama delapan jam sehari, 40 jam seminggu, dapat menyebabkan sakit pada leher dan bahu. Ketegangan bahu yang khas terkait dengan hasil kerja dalam klaim kompensasi pekerja. Klaim semacam ini biasanya memungkinkan untuk perawatan medis, termasuk terapi fisik. Peralatan ergonomis juga dapat disediakan untuk mencegah kondisi berulang. Setelah pundak terasa baik kembali, klaim akan ditutup tanpa ada persetujuan penyelesaian lebih lanjut.
Cidera Bahu Dengan Pembedahan
Mengangkat kotak dan peralatan yang sangat berat dapat menyebabkan cedera bahu yang parah yang mengakibatkan perlunya operasi. Klaim kompensasi pekerja semacam ini termasuk pembayaran tagihan medis yang terkait dengan operasi. Karyawan juga akan menerima upah yang hilang yang dibayarkan dengan persentase. Akhirnya, jika operasi menghasilkan rentang gerak yang menurun atau gangguan lainnya, karyawan akan diberikan penghargaan penurunan nilai permanen pada penutupan klaim. Penghargaan penurunan nilai ini biasanya berkisar dari $ 5.000 hingga $ 10.000.
Cacat Tetap Total
Terkadang, klaim bahu dapat menyebabkan cacat permanen total pada karyawan. Kecacatan permanen total terjadi ketika seorang karyawan tidak dapat kembali bekerja di pekerjaan yang menguntungkan dan berkelanjutan yang berkelanjutan. Dalam kasus seperti itu, seorang karyawan menerima pembayaran semua tagihan medis terkait cedera bahunya dan kemudian sebagian dari upahnya yang hilang selama sisa hidupnya. Setelah kematiannya, tunjangan upah yang hilang dapat diteruskan kepada pasangan dan anak-anaknya yang masih hidup.
Tanggung Jawab Pihak Ketiga
Terkadang klaim kompensasi pekerja terjadi karena kesalahan pihak ketiga. Misalnya, seorang karyawan mengendarai mobil agar majikannya mengambil barang-barang yang berhubungan dengan pekerjaan. Selama perjalanan, mobil ditabrak oleh pengemudi lain dan karyawannya cedera di bahunya. Karyawan tersebut akan memiliki klaim kompensasi pekerja terhadap majikannya dan gugatan pihak ketiga terhadap pengemudi lainnya. Dalam hal ini, penyelesaian potensial karyawan akan meningkat beberapa ribu dolar karena kemampuannya untuk pulih dari dua entitas yang terpisah.