Daftar Isi:
- Perencanaan Operasional dan Penetapan Sasaran
- Perencanaan dan Pendanaan Keuangan
- Memproyeksikan Laporan Keuangan
- Benchmarking dan Manajemen Risiko
Penjualan dicatat pada laporan laba rugi perusahaan, yang merangkum kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu sehubungan dengan laba rugi. Pemilik bisnis dan investor melakukan perkiraan penjualan untuk berbagai tujuan, dan menggunakan berbagai metode untuk melakukannya. Memproyeksikan penjualan di masa depan melibatkan campuran analisis kuantitatif dan kualitatif. Tren historis diidentifikasi dan direkonsiliasi dengan data subjektif mengenai tren pasar, dan juga dengan variabel yang diidentifikasi berkorelasi dengan pertumbuhan penjualan.
Perencanaan Operasional dan Penetapan Sasaran
Manajer sering berbagi proyeksi penjualan dengan karyawan untuk mengomunikasikan jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai angka-angka itu. Prakiraan penjualan dapat digunakan untuk menetapkan tujuan, baik di seluruh perusahaan dan untuk individu, dan kompensasi dapat dikaitkan untuk memenuhi tujuan ini. Perusahaan padat modal sering menyesuaikan kapasitas yang tersedia, baik manusia maupun mesin, untuk memenuhi target penjualan. Penjualan yang diharapkan juga berdampak pada jumlah persediaan yang dibutuhkan. Memproyeksikan penjualan adalah langkah kunci untuk mengelola anggaran, karena semua biaya variabel akan didorong oleh penjualan.
Perencanaan dan Pendanaan Keuangan
Baik kreditor dan investor secara rutin membutuhkan prakiraan penjualan, yang hasilnya kemudian dimasukkan ke dalam strategi pengambilan keputusan mereka. Kreditor menggunakan perkiraan penjualan untuk memperkirakan arus kas perusahaan dan kemampuan cakupan utang. Investor dapat menggunakan perkiraan penjualan dalam sejumlah besar analisis, tergantung pada sifat investasi mereka. Pemilik bisnis biasanya memerlukan proyeksi penjualan untuk keperluan perencanaan keuangan dan pendanaan eksternal. Misalnya, jika penjualan diharapkan tumbuh secara substansial, pemilik bisnis dapat memutuskan untuk mengambil pinjaman, yang mungkin diperlukan untuk membiayai pertumbuhan.
Memproyeksikan Laporan Keuangan
Prakiraan penjualan umumnya adalah langkah pertama untuk menyiapkan set lengkap laporan keuangan yang diproyeksikan. Anda dapat menggunakan proyeksi penjualan sebagai dasar untuk meramalkan seluruh laporan laba rugi dengan menggunakan metode persentase penjualan. Metode ini melibatkan menghitung item baris laporan laba rugi sebagai persen dari penjualan.
Misalnya, upah dan kompensasi mungkin sama dengan rata-rata 30 persen selama tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, jika penjualan tahun depan diproyeksikan menjadi $ 100.000, upah dan kompensasi dapat diperkirakan sama dengan 30 persen dari penjualan yang diproyeksikan, atau $ 30.000. Teknik ini dapat diterapkan untuk semua harga pokok penjualan dan item pengeluaran operasional, menghasilkan perkiraan laba bersih. Item neraca dapat diproyeksikan menggunakan teknik yang hampir sama.
Benchmarking dan Manajemen Risiko
Proyeksi penjualan sering digunakan untuk tujuan pembandingan keuangan, membandingkan kinerja perusahaan yang diharapkan dengan rekan-rekan kelompok atau pesaing. Ini memungkinkan pemilik bisnis atau investor untuk menilai setiap perubahan yang diharapkan dalam pangsa pasar. Proyeksi penjualan juga merupakan komponen kunci dari berbagai teknik manajemen risiko. Misalnya, bank melakukan analisis kesenjangan, yang membandingkan aset bank dengan kewajibannya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kapan arus kas keluar diharapkan, seperti penerbitan pinjaman baru, dan untuk memastikan bahwa arus kas masuk dengan ukuran yang sama atau serupa terjadi pada saat yang sama untuk mengimbangi kewajiban. Ini mengurangi risiko suku bunga. Berbagai macam model keuangan bergantung pada proyeksi penjualan, termasuk model penilaian dan uji penurunan nilai goodwill, yang diperlukan untuk tujuan pelaporan keuangan.