Daftar Isi:
- Langkah
- Kondisi organik
- Kondisi Autistik
- Langkah
- Kondisi Kepribadian
- Langkah
- Keterbelakangan mental
- Langkah
- Kondisi berbasis kecemasan
- Langkah
- Kondisi Somatoform
- Langkah
- Kondisi Afektif
- Langkah
- Kecanduan Zat
- Langkah
- Kondisi psikotik
- Langkah
Langkah
Masalah organik di otak menyebabkan kelainan psikologis atau perilaku yang menghasilkan kondisi mental abnormal. Kemampuan fungsional sebelumnya mungkin hilang. Contohnya termasuk kehilangan kemampuan kognitif, seperti tidak memahami tempat dan waktu, menunjukkan penurunan daya ingat, perubahan suasana hati yang substansial, halusinasi dan 15 poin atau lebih I.Q. pengurangan. Orang tersebut juga harus menunjukkan kondisi lain, seperti ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari dan situasi sosial atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
Kondisi organik
Kondisi Autistik
Langkah
Autisme dan kondisi perkembangan dapat menyebabkan masalah interaksi sosial. Orang tersebut sering menunjukkan aktivitas berulang yang dipilih dan biasanya memiliki masalah dengan komunikasi verbal dan non-verbal. Ciri-ciri ini membatasi aktivitas normal sehari-hari dan interaksi sosial.
Kondisi Kepribadian
Langkah
Seseorang menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang maladaptif atau tidak fleksibel, yang mengganggu situasi sosial atau pekerjaan. Ciri-ciri dapat mencakup pemikiran autistik, permusuhan, kecurigaan, masalah suasana hati, sikap pasif atau agresi atau hubungan yang tidak stabil. Ciri-ciri ini membuatnya sulit untuk melakukan kegiatan normal atau berpartisipasi dalam pengaturan sosial.
Keterbelakangan mental
Langkah
Seseorang dianggap mengalami keterbelakangan mental ketika orang tersebut memiliki kemampuan intelektual yang rendah. Kondisi tersebut harus ada sebelum usia 22 tahun. Seseorang yang mengalami keterbelakangan mental mungkin tidak mampu mengurus kebutuhannya sendiri, seperti makan atau berpakaian sendiri. Orang tersebut mungkin tidak dapat memahami instruksi sederhana dan mungkin memiliki keterampilan verbal yang terbatas tergantung pada tingkat keparahan. Orang tersebut mungkin tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Kondisi berbasis kecemasan
Langkah
Kondisi seperti gangguan obsesif-kompulsif dapat menyebabkan kecemasan yang intens ketika seseorang berusaha untuk mengatasi gejalanya. Contohnya termasuk ketakutan terus-menerus, ketegangan, ketakutan irasional, serangan panik, dan ketakutan mendadak atau teror. Ciri-ciri lain termasuk obsesi dan dorongan yang berulang. Perilaku ini dapat membatasi aktivitas normal dan interaksi sosial.
Kondisi Somatoform
Langkah
Kondisi-kondisi ini tampaknya tidak memiliki penyebab organik atau fisiologis. Biasanya kondisi ini termasuk gejala fisik yang berlangsung selama beberapa tahun, sehingga sering digunakan untuk pengobatan. Ciri-ciri tersebut mungkin termasuk gangguan penglihatan, bicara atau pendengaran serta perubahan dalam koordinasi dan sensasi. Orang tersebut dapat menunjukkan sifat-sifat keasyikan dengan mengalami cedera atau penyakit. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial.
Kondisi Afektif
Langkah
Kondisi afektif biasanya dilihat sebagai perubahan suasana hati yang intens yang mencakup perilaku manik atau depresi. Contoh-contoh dari sifat-sifat depresi dari kondisi ini termasuk kehilangan minat dalam aktivitas-aktivitas untuk jangka waktu yang lama, masalah-masalah tidur, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, perasaan tidak berharga atau rasa bersalah, halusinasi, paranoia atau pikiran untuk bunuh diri. Contoh sifat manik termasuk hiperaktif, peningkatan harga diri, berkurangnya kebutuhan untuk tidur atau gangguan. Ciri-ciri ini dapat menyulitkan untuk terlibat dalam aktivitas atau fungsi normal dalam masyarakat.
Kecanduan Zat
Langkah
Beberapa zat adiktif menyebabkan masalah fisik seperti kerusakan hati dan pankreas atau kejang. Zat adiktif juga dapat menyebabkan gangguan mental yang diuraikan di bagian lain.
Kondisi psikotik
Langkah
Kondisi seperti skizofrenik dan paranoia adalah contoh dari kondisi ini. Orang tersebut dapat mengalami halusinasi, delusi atau perilaku katatonik. Orang tersebut mungkin tidak koheren atau tidak logis, terisolasi dan memiliki aktivitas terbatas. Biasanya, orang tersebut akan menunjukkan sifat-sifat ini dan lainnya selama satu tahun atau lebih.