Anonim

kredit: @ 11XIII_Images via Twenty20

Bangun pagi? Burung hantu malam? Bukan? Nah, menjadi burung hantu malam hari mungkin merupakan lencana kehormatan baru. Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dirilis, "lebih banyak orang yang cerdas lebih mungkin menjadi aktif di malam hari daripada orang yang kurang cerdas." Itu semacam bom.

Dalam budaya saat ini, jam kerja pagi hari cenderung dihargai, tetapi mungkin kita memilikinya mundur; mungkin minyak tengah malamlah yang harus dibakar.

Studi khusus ini, "Mengapa burung hantu malam lebih cerdas," mendengarkan ritme sirkadian dan bagaimana mereka mempengaruhi kita (alias jam di dalam kita yang secara biologis menentukan kapan kita bangun dan tidur - inilah yang membuat kelelawar nokturnal, dan manusia diurnal). Secara evolusi kita diurnal karena penglihatan malam kita tidak begitu besar, yang berarti bahwa di zaman pra cahaya buatan nenek moyang kita akan berada dalam bahaya besar setelah gelap. Yang mengatakan, seperti yang dikatakan dalam penelitian ini, "Manusia memiliki kemampuan unik untuk secara kognitif mengesampingkan jam biologis internal mereka dan keluarannya yang berirama." Asumsi yang cukup aman bahwa "kehidupan malam" yang kita lakukan sekarang adalah praktik yang relatif baru.

Para peneliti tiba pada kesimpulan mereka bahwa kita yang telah menimpa jam biologis kita lebih cerdas dengan mengambil sampel individu dan mewawancarai mereka - mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan tidur, kebiasaan pagi, serta melakukan tes untuk menilai kecerdasan mereka. Walaupun tentu saja masih banyak penelitian yang perlu dilakukan, temuan awal ini tampaknya menunjukkan bahwa mereka yang begadang di malam hari memiliki IQ yang lebih tinggi.

Mungkin "tidur lebih awal" tidak begitu penting.

Direkomendasikan Pilihan Editor