Daftar Isi:
Banyak pekerja menghabiskan hidup mereka bermimpi tentang pensiun, tetapi kenyataannya tidak selalu memenuhi fantasi. Ada pro dan kontra untuk pensiun, baik dari segi keuangan maupun dari gaya hidup. Memahami kemungkinan konsekuensi negatif dari menyebutnya karier dapat membantu Anda melakukan transisi yang lebih baik dari peran pekerja ke peran pensiunan baru.
Lebih banyak waktu
Waktu adalah komoditas berharga, dan yang dimiliki pensiunan sangat banyak. Tanpa tanggung jawab dan tekanan pekerjaan, pensiunan bebas untuk mengunjungi anak-anak dan cucu-cucu mereka kapan pun mereka mau. Pensiunan juga dapat melakukan perjalanan sebanyak yang dimungkinkan oleh anggaran mereka, atau menggunakan kebebasan baru mereka untuk melakukan hobi baru atau mengeksplorasi minat baru. Beberapa pensiunan menemukan kepuasan besar dalam melakukan pekerjaan amal atau melayani sebagai sukarelawan di masyarakat, dan gaya hidup baru mereka memberi mereka cukup waktu untuk mengejar hasrat itu.
Fleksibilitas yang Lebih Besar
Pensiun memberikan tingkat fleksibilitas dan kebebasan yang lebih besar, memungkinkan mantan pekerja untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan ketika mereka ingin melakukannya. Pensiunan yang suka bepergian bebas untuk mengambil keuntungan dari tawaran menit terakhir, karena mereka dapat lepas landas pada pemberitahuan sesaat tanpa memiliki bos atau tanggung jawab pekerjaan yang perlu dikhawatirkan. Mereka yang ingin mengejar hobi yang dicintai dapat melakukannya penuh waktu, tanpa harus khawatir tentang cuti atau gangguan dari kantor.
Kurang Keamanan Keuangan
Pensiunan mungkin menemukan bahwa gaya hidup baru mereka memberikan lebih banyak kebebasan, tetapi keamanan finansial lebih sedikit. Kurangnya gaji tetap dapat menjadi kejutan besar, bahkan untuk pensiunan dengan tabungan pensiun yang besar. Diperlukan waktu untuk melakukan transisi antara menabung dengan rajin untuk masa pensiun dan membelanjakan telurnya, dan bahkan para pensiunan yang kaya mungkin khawatir bahwa uang mereka akan habis terlalu cepat. Kurangnya keamanan finansial ini bahkan lebih buruk bagi para pensiunan yang tidak memiliki telur sarang substansial dan harus bergantung pada cek Jaminan Sosial dan mungkin pensiun bulanan kecil.
Kebosanan
Banyak pensiunan mendapati bahwa mereka bosan setelah beberapa tahun pertama. Setelah 30 atau 40 tahun bangun dan pergi bekerja setiap hari, beberapa pensiunan merasa terombang-ambing tanpa struktur pekerjaan. Pensiunan juga dapat kehilangan aspek pribadi dan sosial dari pekerjaan, termasuk interaksi sehari-hari dengan rekan kerja, berbagi cerita dan makan siang. Pensiunan dapat memerangi kebosanan ini dengan mengambil pekerjaan paruh waktu, atau dengan melakukan pekerjaan konsultasi atau amal.