Suku bunga dipengaruhi oleh campuran faktor jangka pendek dan jangka panjang. Suku bunga obligasi terkait dengan pergerakan harga karena. Ketika harga obligasi turun, tingkat bunga, atau hasil, meningkat. Ketika harganya naik, hasilnya menurun. Semua instrumen utang yang diperdagangkan untuk umum mengalami pergerakan suku bunga sepanjang hari perdagangan. Ini biasanya perubahan yang sangat kecil, meskipun mereka mungkin menjadi bagian dari tren yang lebih besar dalam pergerakan harga, dan didorong oleh penawaran dan permintaan dinamika.
Sebagai aturan umum, persepsi investor positif terhadap kualitas yang mendasari penerbit obligasi, baik perusahaan atau pemerintah, dikaitkan dengan suku bunga yang lebih rendah dan harga yang lebih tinggi. Misalnya, jika suatu negara gagal membayar utangnya dengan melewatkan pembayaran suku bunga, suku bunga pada semua instrumen utangnya meningkat. Hal ini karena permintaan untuk instrumen obligasi negara menurun karena meningkatnya persepsi kredit dan risiko gagal bayar. Investor menjual kepemilikan obligasi mereka, mendorong harga turun dan menaikkan harga. Cara lain untuk melihatnya adalah bahwa investor, mengakui peningkatan risiko yang terkait dengan utang, perlu mendapatkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk dibujuk berinvestasi dalam keamanan yang sama.
Itu risiko negatif terkait dengan utang suatu negara juga tercermin dalam utang emiten perusahaan negara itu. Itu karena kekuatan ekonomi adalah pendorong yang kuat dari harga utang. Likuiditas juga penting. Investor faktor risiko likuiditas menjadi imbal hasil obligasi.
Jangka panjang, faktor ekonomi makro adalah pengaruh yang lebih besar pada suku bunga. Pemerintah dapat melakukan intervensi, menggunakan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga dalam upaya untuk mengendalikan inflasi atau memacu investasi modal. Dalam jangka panjang, bagaimanapun, risiko fundamental yang mendasarinya mendorong imbal hasil. mengarah ke kenaikan suku bunga karena penurunan nilai mata uang terkait harus diimbangi untuk mendorong pemberi pinjaman untuk meminjamkan. Hingga taraf tertentu, investor mengambil isyarat dari. Dana institusi biasanya memiliki batasan atau fokus investasi yang dapat sangat dipengaruhi oleh peringkat kredit. Misalnya, ada dana obligasi besar yang hanya berinvestasi pada utang perusahaan berperingkat tertinggi. Jika sebuah perusahaan Peringkat kredit diturunkan, ini dapat menyebabkan dana menjual kepemilikannya, menyebabkan penawaran meningkat secara substansial relatif terhadap permintaan, mendorong harga turun dan suku bunga naik.
Sebaliknya, dianggap sebagai instrumen utang berkualitas tinggi yang tersedia. Ketika Standard and Poor's menurunkan peringkat utang jangka panjang AS satu tingkat, sebenarnya investor meningkat permintaan untuk tagihan Treasury jangka menengah, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "penerbangan ke kualitas". Investor melihat bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan jangka panjang AS untuk memenuhi kewajiban utangnya berdampak lebih besar pada perusahaan dan penerbit asing.