Daftar Isi:
Renovasi dan renovasi adalah pendekatan yang serupa tetapi berbeda untuk mengubah keadaan struktur atau properti saat ini. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa renovasi melibatkan mengembalikan sesuatu ke keadaan semula atau memperbaikinya, sementara renovasi sepenuhnya menggantikan sifat struktural atau estetika dari properti atau struktur.
Dasar-Dasar Renovasi
Renovasi ditujukan untuk properti pribadi dan bisnis. Renovasi memulihkan kondisi ruangan atau struktur saat perbaikan atau perbaikan umum tidak lagi memadai. Bangunan sering direnovasi ketika strukturnya saat ini sudah usang dan membutuhkan perbaikan besar-besaran terhadap struktur yang ada. Meskipun struktur fisik dipulihkan atau ditingkatkan, fungsi umum dan tujuan struktur dipertahankan.
Jenis Renovasi
Tiga jenis renovasi utama adalah pembersihan, perbaikan atau pembangunan kembali. Selain itu, ekspansi bangunan sering dianggap sebagai proyek renovasi. Pembersihan besar atau perbaikan menjadi renovasi ketika pemeliharaan dan perawatan yang sedang berlangsung tidak cukup untuk mencegah properti memenuhi tujuannya. Pembangunan kembali adalah jenis renovasi utama dan seringkali melibatkan penghancuran dan pemindahan bangunan fisik bekas dan pembangunan kembali dari awal.
Dasar-Dasar Renovasi
Kata kunci yang membedakan perombakan dari renovasi adalah "ubah." Saat Anda merombak sebuah kamar atau properti, umumnya untuk sepenuhnya mengubah penggunaan, fungsi, atau estetika. Renovasi mungkin bahkan tidak terjadi ketika struktur pada umumnya dalam kondisi baik, jika penghuninya ingin mengubah penggunaan atau mencari alasan tertentu. Remodels sering menyertakan lebih banyak elemen pergantian desain versus pekerjaan struktural fisik.
Tujuan Renovasi
Dua alasan untuk merombak adalah untuk penggunaan dan preferensi. Orang melakukan renovasi di rumah untuk mengubah fungsi; misalnya, jika diperlukan kamar tidur tambahan, perombakan dapat berarti mengubah kantor menjadi kamar tidur. Perombakan properti bisnis sering terjadi ketika jenis bisnis baru datang, membutuhkan perubahan fungsionalitas. Orang sering melakukan renovasi di rumah mereka semata-mata karena preferensi: mereka menjadi bosan dengan desain dan estetika yang ada.