Daftar Isi:
Hampir setiap orang akan meminjam uang dari bank pada satu waktu atau yang lain selama hidup mereka. Ketika Anda meminjam uang dari bank, bank membebankan bunga atas jumlah yang Anda pinjam, yang merupakan biaya yang harus Anda bayar selain membayar kembali jumlah awal yang Anda pinjam. Meminjam uang dari bank dapat memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Pembelian Besar
Meminjam uang dari bank dapat memungkinkan Anda melakukan pembelian besar yang mungkin tidak mampu Anda lakukan jika tidak. Rumah, mobil, dan pendidikan hanyalah beberapa hal yang dapat dibeli dengan pinjaman bank dari Anda. Tanpa pemberi pinjaman yang mau seperti bank, akan jauh lebih sulit bagi orang untuk memiliki rumah, memulai bisnis, dan melakukan banyak pembelian umum lainnya. Pinjaman bank membantu memfasilitasi kegiatan ekonomi.
Implikasi Kredit
Meminjam uang dari bank dapat berdampak negatif dan positif pada nilai kredit. Jumlah total utang yang Anda miliki dan jumlah utang baru yang Anda ambil akan cenderung mengurangi skor kredit Anda. Dalam jangka pendek, mengambil pinjaman baru dari bank biasanya akan merusak nilai kredit Anda. Di sisi lain, melakukan pembayaran tepat waktu dan memiliki sejarah kredit yang panjang dapat meningkatkan skor kredit. Jika Anda berhasil melunasi pinjaman Anda, itu dapat meningkatkan skor kredit Anda.
Membangun Kekayaan
Meminjam uang dapat merusak membangun kekayaan dari waktu ke waktu. Ketika Anda meminjam dari bank, Anda harus membayar bunga atas uang yang Anda pinjam. Bunga yang Anda bayar mengurangi jumlah uang yang akan Anda simpan atau investasikan. Pembayaran bunga bisa besar untuk pembelian mahal seperti rumah dan mobil. Misalnya, jika Anda mendapatkan hipotek bunga 5 persen di rumah senilai $ 100.000, Anda akan membayar bunga ribuan dolar per tahun.
Hutang Baik vs. Hutang Buruk
Jenis utang tertentu sering dianggap "baik" sementara yang lain dianggap "buruk." Uang pinjaman yang dihabiskan untuk sesuatu yang berpotensi memberikan penghasilan atau peningkatan nilai, seperti pendidikan atau rumah, dianggap sebagai "utang baik." Uang pinjaman yang dihabiskan untuk depresiasi aset dan hal-hal yang tidak memberikan pendapatan atau peningkatan nilai, seperti mobil, pakaian, dan biaya hidup, dianggap sebagai "utang buruk." Hutang yang baik berpotensi menyebabkan pendapatan yang lebih tinggi atau laba atas investasi yang positif.