Daftar Isi:
Pajak langsung adalah pajak yang dibayarkan langsung ke agen penagihan, seperti IRS atau dewan pajak negara. Mereka berbeda dari pajak tidak langsung karena tidak ada pihak ketiga yang meloloskan pajak (seperti halnya dalam pajak penjualan, misalnya). Itu membuat mereka lebih sederhana daripada pajak tidak langsung, karena lebih sedikit entitas yang terlibat dan uang pajak perjalanan ke poin lebih sedikit sebelum mencapai tujuan mereka. Perpajakan langsung memberikan manfaat nyata, tetapi beberapa kelemahan juga.
Transparansi
Pajak langsung adalah pajak transparan, yang berarti bahwa orang yang membayar pajak tahu persis berapa banyak yang diambil dan ke agen mana ia pergi. Ini membuat badan pajak lebih bertanggung jawab kepada orang-orang yang dikenakan pajak, karena wajib pajak tidak harus mengikuti jejak melalui pihak ketiga mana pun. Selain itu, ini memungkinkan wajib pajak untuk mengatasi perbedaan lebih mudah, karena ia dapat melihat mereka melalui catatannya sendiri dan menunjukkannya kepada agen pengumpul.
Progresif
Pajak langsung cenderung lebih progresif, dalam jumlah yang diskalakan untuk mencerminkan pendapatan seseorang. Seseorang yang bekerja pada tingkat kemiskinan, misalnya, membayar persentase lebih kecil dari pendapatannya dalam pajak daripada seorang jutawan. Pajak tidak langsung seperti pajak penjualan membebankan semua orang jumlah yang sama, yang memakan persentase lebih besar dari pendapatan orang miskin daripada pendapatan orang kaya. Ini terutama benar dalam hal hal-hal penting seperti bahan makanan atau bensin, yang semua orang perlu berfungsi dalam masyarakat.
Biaya
Kerugian utama dari pajak langsung adalah bahwa biayanya lebih tinggi untuk mengelola daripada pajak tidak langsung. Dengan pajak tidak langsung, pemerintah hanya perlu membebankan pihak ketiga, seperti bisnis dalam hal pajak penjualan. Pajak penghasilan langsung, di sisi lain, sering kali berarti membebankan seluruh populasi, bukan hanya sebagian dari mereka. Itu berarti lebih banyak jam kerja yang diperlukan untuk mengumpulkan pajak, lebih banyak dokumen untuk melacaknya dan lebih banyak ruang (baik komputer maupun praktis) untuk menampungnya.
Disinsentif
Pajak langsung juga cenderung mencegah pembayar pajak menabung dan berinvestasi. Ketika pajak dibayarkan secara langsung, konsumen tidak punya alasan untuk tidak menggunakan sisa uangnya untuk pembelian. Pajak tidak langsung, di sisi lain, mungkin melekat pada barang-barang konsumen, dan harga yang lebih tinggi dapat mendorong konsumen untuk menunda pembelian mereka dan menghemat uang mereka. Pemerintah dapat menggunakan ini untuk mendorong warganya untuk mengadopsi praktik-praktik tertentu, dan dalam prosesnya, membantu menjaga perekonomian bangsa tetap sehat.