Daftar Isi:

Anonim

Aset datang dalam tiga bentuk utama: berwujud, tidak berwujud dan moneter. Dua karakteristik utama dari aset tidak berwujud adalah bahwa itu bukan fisik, yang berarti ada sebagai kekuatan hukum, dan bahwa itu dapat diidentifikasi terpisah dari aset lainnya. Aset tidak berwujud memiliki nilai bagi perusahaan, meskipun menempatkan angka pada nilai ini bisa lebih subjektif daripada dengan barang fisik atau aset keuangan.

Tidak berwujud

Tidak berwujud berarti bahwa suatu aset tidak mengambil bentuk fisik dengan cara yang sama seperti pabrik, mesin atau outlet ritel. Definisi tersebut mencakup aset itu sendiri dan bukan ekspresi suatu aset. Misalnya, bisnis dapat memiliki sertifikat paten yang diberikan oleh otoritas terkait. Dalam hal ini aset bukanlah sertifikat itu sendiri, meskipun itu adalah bukti hukum, melainkan kekayaan intelektual, yang berarti paten adalah aset tidak berwujud.

Dapat diidentifikasi

Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi. Ada dua komponen utama yang bisa diidentifikasi. Yang pertama adalah bahwa aset tersebut berasal dari hak legal atau kontraktual, seperti perjanjian yang ada untuk memasok pelanggan tertentu. Yang kedua adalah bahwa aset dapat dipisahkan dari aset dan dapat dijual atau ditransfer dengan sendirinya.

Karakteristik lain

Seperti halnya semua aset, aset tidak berwujud harus berada di bawah kendali bisnis, artinya memiliki kemampuan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan aset, misalnya dengan memiliki hak untuk membuat produk dilindungi oleh merek dagang. Harus ada harapan yang masuk akal bahwa keuntungan ini akan terus berlanjut di masa depan.

Pengecualian

Aset moneter tidak termasuk dalam klasifikasi aset tidak berwujud. Ini adalah kasusnya bahkan jika aset lain memenuhi kriteria. Contoh aset moneter termasuk uang yang disetorkan ke rekening bank, uang yang dipinjamkan ke perusahaan lain, investasi dalam produk keuangan, dan uang yang dipinjamkan oleh pelanggan.

Direkomendasikan Pilihan Editor