Kita (kebanyakan berarti wanita) seringkali harus memerangi suhu subarktik di tempat kerja. Ada berbagai macam alasan untuk ini, termasuk kastanye tua yang membuatnya "membuat pekerja lebih fokus." Tetapi bisnis lain memegang termostat dengan cara yang mungkin akan mengejutkan Anda.
Sebuah studi baru oleh Association for Consumer Research meneliti pengamatan yang pertama kali dilaporkan dalam Waktu New York pada tahun 2005: "H pengecer kelas atas Bergdorf Goodman membuat tokonya tetap dingin hingga 68,3 derajat Fahrenheit, sedangkan Angkatan Laut Lama disimpan pada suhu 80,3 yang nyaman." Dengan kata lain, seperti yang dikatakan oleh para peneliti, "semakin mahal barang dagangan, semakin dingin suhu toko."
Itu bukan karena kepedulian terhadap barang dagangan. Bahkan, ACR menemukan alasan fisiologis untuk kebijakan ini: Pembeli cenderung membuat keputusan yang lebih emosional ketika mereka kedinginan, terutama ketika mereka kedinginan. Ini semua tentang mencari "rangsangan hangat," atau pengalaman dan objek yang akan membuat kita merasa lebih baik. Pengecer yang lebih mahal menawarkan barang pembuatan ingatan, dan emosi dapat membantu mengatasi label harga. Toko-toko kelas atas mulai dari mal-mal eksklusif hingga toko bahan makanan paling menarik telah mengikuti tren ini, dan contoh-contoh telah dilaporkan dari Hong Kong ke UK.
Mungkin tidak praktis membawa sweater dan syal sepanjang tahun hanya untuk berbelanja. Tetapi seperti memahami bagaimana toko dapat memanipulasi indera kita (termasuk indera penciuman kita, juga terkait dengan ingatan dan emosi) secara keseluruhan, mengenali untuk apa suhu udara dingin dapat membantu Anda mengevaluasi dengan lebih baik apakah Anda benar-benar menginginkan apa yang ditawarkan.