Daftar Isi:
Depresiasi mata uang terjadi ketika nilai mata uang tertentu turun selama relatif tertentu terhadap mata uang dunia lainnya. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi suatu negara, kebijakan moneter dan kondisi pasar global memengaruhi mata uang secara teratur. Peristiwa ekonomi, sosial dan politik besar lainnya dapat memicu penurunan nilai mata uang secara tiba-tiba atau diperpanjang.
Faktor Depresiasi Reguler
- Kondisi perekonomian: Ketika permintaan global untuk ekspor suatu negara rendah, nilai mata uangnya menurun. Demikian pula, jika suatu negara mengimpor volume barang yang tinggi secara proporsional dan mengalami defisit perdagangan, nilai depresiasi saat ini juga.
- Kebijakan moneter: Bank-bank sentral di setiap negara menetapkan kebijakan moneter yang menyebabkan pergerakan langsung dalam nilai mata uang, dan berkontribusi pada tren jangka panjang. Secara umum, ketika suatu negara menaikkan suku bunganya untuk memerangi inflasi, ia menekan mata uangnya. Beberapa pemimpin negara menggunakan kontrol tingkat bunga untuk dengan sengaja menurunkan nilai relatif mata uang mereka di pasar global.
- Kondisi pasar global: Gambaran ekonomi global keseluruhan memengaruhi mata uang di wilayah tertentu juga. Jika Amerika Serikat berada di tengah resesi, misalnya, nilai dolar AS cenderung terdepresiasi terhadap mata uang di ekonomi yang lebih stabil.
Depresiasi Sementara atau Berbasis Kejadian
Perdagangan mata uang, atau perdagangan valuta asing, juga berkontribusi terhadap arah mata uang. Ketika spekulan yakin suatu mata uang kemungkinan akan terdepresiasi bergerak ke depan, mereka menjual atau menjual mata uang itu terhadap yang lain. Karena respon spekulatif, sejumlah peristiwa ekonomi dan politik utama dapat memicu depresiasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang, termasuk:
- Peristiwa ekonomi - Setiap berita ekonomi utama negatif dapat menyebabkan nilai mata uang menurun. Jika sektor atau perusahaan terkemuka memiliki laporan pendapatan yang lemah, misalnya, nilai mata uang dapat turun berdasarkan antisipasi masa ekonomi yang sulit di masa depan. Pernyataan keputusan kebijakan bank sentral juga dapat memicu aksi jual mata uang.
- Peristiwa politik - Secara umum, ketakutan atau ketidakpastian tentang stabilitas politik di suatu negara dapat menyebabkan depresiasi mata uang. Perang adalah pemicu potensial, karena spekulan mempertimbangkan investasi yang harus dilakukan suatu negara untuk perang yang panjang. Ketika partai politik tertentu berkuasa di suatu negara, mata uang dapat terdepresiasi berdasarkan kebijakan yang diantisipasi dari pemerintahan baru.