Anonim

kredit: @ SnappyPete / Twenty20

Banyak hal tentang kesehatan reproduksi akhir-akhir ini kedengarannya seperti fiksi ilmiah ketika Anda memikirkannya. Salah satu yang paling mengesankan adalah kemampuan perempuan untuk membekukan sel telur mereka untuk menjaga kesuburan, seringkali sampai mereka cukup stabil secara ekonomi untuk memiliki anak. Ini tidak berarti pilihan langsung, dan wanita sering membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mereka membuatnya.

Para peneliti di De Montfort University Inggris baru saja menerbitkan sebuah studi kecil pada wanita yang membekukan sel telur mereka untuk alasan "sosial". Ini bukan rekreasi - melainkan, para wanita ini ingin menyelamatkan diri dari "pengasuhan panik," atau melakukan komitmen kepada pasangan yang salah karena takut akan kesuburan. Menurut penelitian ini, banyak peserta sebenarnya berharap tidak perlu menggunakan telur beku ini; tujuan mereka lebih untuk ketenangan pikiran.

Meski begitu, pembuahan in-vitro tetap merupakan teknologi luar biasa, tidak semudah membekukan sel telur dan memasukkannya kembali ketika Anda siap untuk memiliki bayi. Para wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengatakan mereka tidak selalu diberi informasi tentang kemungkinan melihat kelahiran hidup dari pembekuan sel telur, atau tentang bagaimana usia mereka (dalam kelompok ini, rata-rata 37) dapat mempengaruhi proses. Pengasuhan panik bukan satu-satunya alasan wanita membekukan telurnya juga; dalam banyak kasus, pasangan yang menghadapi kanker dan penyakit perusak kesuburan lainnya ingin memberikan pilihan sendiri juga.

Jika Anda mempertimbangkan untuk membekukan telur dengan alasan apa pun, pastikan untuk memilih penyedia medis yang akan memberi Anda gambaran menyeluruh tentang biaya emosional, fisik, dan prosedural. Anda berhutang pada diri sendiri untuk masuk dengan mata terbuka.

Direkomendasikan Pilihan Editor