Upah minimum memicu percakapan yang intens setiap kali muncul. Satu pihak menuntut agar pekerja dapat menghidupi diri mereka sendiri, sesuai dengan keangkuhan asli upah minimum; yang lain bersikeras bahwa usaha kecil tidak dapat mendukung kenaikan gaji yang diwajibkan pemerintah ketika margin mungkin sangat tipis. Semua orang mencari penelitian untuk mendukung sisi mereka sendiri, tetapi satu studi baru mengambil pandangan baru pada analisis biaya-manfaat.
Peneliti kesehatan masyarakat di University of California, Davis, menggunakan data yang dikumpulkan selama 16 tahun dari 19.000 pekerja bergaji rendah untuk melihat apa yang terjadi ketika upah dasar berubah. Hasilnya cukup mendalam: Ketika upah per jam meningkat hanya $ 1, para pekerja ini dapat tetap lebih sehat dan kehilangan lebih banyak pekerjaan karena sakit. Itu menciptakan 32 persen penurunan absen, yang bisa berarti penghematan besar bagi pemilik bisnis.
Bagi mereka yang peduli tentang profitabilitas, para peneliti juga tidak menemukan korelasi yang signifikan antara kenaikan upah dan penurunan jam kerja atau kemampuan untuk mendukung suatu posisi. Dengan kata lain, menaikkan upah minimum terasa membantu pekerja dengan sedikit biaya bagi pemilik bisnis. Dua puluh sembilan persen pekerja upah minimum adalah orang tua tunggal, dan sepertiga adalah wanita berusia di atas 25 tahun. Satu dolar per jam dapat membuat perbedaan besar bagi para karyawan itu.
Jika Anda berada dalam posisi untuk menyesuaikan upah dalam bisnis kecil, lihat biaya sebenarnya dari pekerjaan upah minimum. Jika Anda mencari kenaikan gaji, bawalah atasan Anda beberapa data peer-review. Perusahaan dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit dan karyawan yang lebih sehat memiliki banyak hal untuk dibanggakan, apa pun yang terjadi.