Daftar Isi:
Arsitek merancang bangunan komersial tempat kami bekerja dan bangunan tempat tinggal di mana kami tinggal. Meskipun pekerjaan memiliki banyak manfaat, arsitek menghadapi kerugian tertentu karena ketidakpastian jadwal kerja mereka dan sifat ekonomi nasional yang naik turun. Selain itu, arsitek mungkin tidak bekerja secara independen sampai beberapa tahun setelah mereka lulus kuliah.
Panjang Kerja
Arsitek sering bekerja berjam-jam untuk menyelesaikan rencana proyek pembangunan. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, sekitar 20 persen arsitek pada 2008 bekerja 50 jam atau lebih per minggu. Selain itu, karena konstruksi bangunan sering terjadi pada akhir pekan, arsitek dapat bekerja di luar minggu kerja Senin-Jumat. Arsitek terkadang harus mengunjungi proyek konstruksi untuk mengawasi kemajuan bangunan, yang melibatkan perjalanan.
Koordinasi
Arsitek harus mengoordinasikan rencana desain dan konstruksi dengan sejumlah departemen lain sebelum rencana diselesaikan. Koordinasi ini melibatkan perencana kota, insinyur kota, insinyur bangunan, desainer interior, arsitek lansekap, dan lainnya yang terlibat dalam proses pembangunan. Jika seorang arsitek ingin membuat perubahan pada desainnya, ia harus memberi tahu setiap departemen lain untuk melihat apakah perubahan tersebut sesuai dengan keterbatasan proyek. Demikian pula, insinyur kota atau departemen lain dapat meminta perubahan dari arsitek agar sesuai dengan rencana proyek mereka sendiri.
Pengaruh Ekonomi
Arsitek berada di bawah kekuasaan ekonomi nasional ketika datang ke keamanan pekerjaan mereka. Konstruksi bangunan biasanya terjadi ketika ekonomi nasional sehat dan booming. Resesi menghentikan pembangunan gedung baru dan mengurangi permintaan arsitek untuk merancang struktur baru. Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin membangun dan merancang kondominium mewah baru, tetapi pasar perumahan menunjukkan sedikit kebutuhan untuk ruang hidup baru, perusahaan akan menunggu untuk menyewa seorang arsitek.
Persyaratan Pendidikan
Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi untuk menjadi seorang arsitek sangat luas, dan mungkin mahal untuk beberapa orang. Sebagai contoh, arsitek biasanya membutuhkan gelar sarjana yang membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk menyelesaikannya. Selain itu, jika arsitek ingin meningkatkan potensi gaji tahunan mereka, mereka mungkin perlu menyelesaikan sekolah pascasarjana. Setelah sekolah, arsitek biasanya magang dengan majikan dan melatih profesinya, terkadang dengan sedikit atau tanpa bayaran.