Daftar Isi:
- Saham Perusahaan dan Saham
- Taruhan Perusahaan
- Pemegang Saham dan Pemegang Saham Versus Pemangku Kepentingan
Sebagai imbalan dari sejumlah uang atau layanan profesional, individu dan institusi dapat menjadi pemilik parsial perusahaan. Stok, saham dan taruhannya adalah semua istilah yang dapat digunakan untuk merujuk pada jenis kepemilikan perusahaan ini. Kata-kata pasak dan pemangku kepentingan, namun, sering merujuk pada bukan pemilik alih-alih pemilik.
Saham Perusahaan dan Saham
persediaan menggambarkan kepemilikan perusahaan dalam arti umum. Baik korporasi S dan korporasi C menyebut ekuitas perusahaan sebagai saham. Syarat saham digunakan untuk mengekspresikan unit kepemilikan perusahaan. Seorang investor, misalnya, bisa mengatakan dia memiliki 100 saham biasa di sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat memilih untuk mengeluarkan kelas yang berbeda dan berbagai jenis saham. Saham dapat datang dengan berbagai tingkat hak suara ketika datang ke keputusan perusahaan. Misalnya, beberapa saham dapat memberikan pemiliknya hak untuk lima suara per saham, dan beberapa saham tidak menawarkan hak suara. Perusahaan juga dapat menerbitkan saham preferen, yang memberikan pemilik hak untuk menerima lebih banyak dividen daripada penawaran saham biasa. Perusahaan harus mencantumkan nilai saham biasa yang beredar dan saham preferen di bagian ekuitas pada neraca bisnis.
Taruhan Perusahaan
Taruhannya juga dapat digunakan untuk menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Perusahaan dan kemitraan terbatas, misalnya, tidak menggunakan kata tersebut persediaan ketika mengacu pada kepemilikan perusahaan; mereka menggunakan saham ekuitas atau minat anggota.
Kata pasak Namun, dapat memiliki arti berbeda dalam lingkungan bisnis. Memiliki saham di perusahaan berarti Anda memiliki kepentingan pribadi dalam kesuksesan perusahaan.
Pemegang Saham dan Pemegang Saham Versus Pemangku Kepentingan
Ketentuannya pemegang saham dan pemegang saham digunakan secara bergantian untuk merujuk pada individu atau perusahaan yang memiliki saham. Stakeholder Namun, jarang digunakan untuk menggambarkan pemilik perusahaan. Sebagai gantinya, ini digunakan untuk merujuk pada bukan pemilik yang mendapat manfaat dari perusahaan atau dipengaruhi oleh keputusan perusahaan.
AccountingCoach.com mencatat bahwa karyawan, keluarga karyawan, pemasok bisnis, pelanggan, dan masyarakat setempat semuanya adalah pemangku kepentingan potensial dalam bisnis. Individu dan lembaga yang memiliki hutang perusahaan, seperti pemegang obligasi dan bank perusahaan, juga merupakan pemangku kepentingan yang signifikan.