Daftar Isi:

Anonim

Sale-leaseback adalah strategi yang biasa digunakan perusahaan untuk mendapatkan akses ke modal atau membayar utang. Sale-leaseback terjadi ketika perusahaan menjual properti dan kemudian menyewanya kembali dari pembeli untuk jangka waktu yang lama. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan penggunaan properti secara eksklusif sambil meningkatkan neraca mereka dan dalam beberapa kasus, menyadari keuntungan pajak. Untuk pembeli properti, itu menyediakan investasi dengan aliran pendapatan yang stabil. Transaksi ini bisa rumit, jadi sebelum memasukkan jenis pengaturan ini, penting untuk menghitung ketentuan transaksi yang dapat diterima oleh pembeli dan penjual.

Perusahaan mengeluarkan uang tunai dengan menjual properti dan menyewanya kembali.

Langkah

Nilai nilai properti. Jika memungkinkan, dapatkan penilaian independen untuk memastikan nilainya akurat dan untuk menghindari perselisihan antara pembeli dan penjual.

Langkah

Tentukan tingkat kapitalisasi yang tepat, atau 'cap rate'. Tingkat kapitalisasi adalah pendapatan sewa tahunan yang dihasilkan oleh sebuah properti dibagi dengan nilai properti itu. Telitilah tarif rata-rata topi di wilayah Anda untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pasar saat ini. Pertimbangkan jenis bisnis yang akan disewakan properti. Untuk bisnis dengan peringkat kredit yang kuat, seperti bank, mungkin tepat untuk tingkat suku bunga sedikit lebih rendah dari rata-rata. Untuk bisnis dengan penghasilan yang fluktuatif atau profil kredit yang lebih rendah, tingkat kapitalisasi yang lebih tinggi dari rata-rata mungkin tepat.

Langkah

Hitung tarif sewa. Lipat gandakan tingkat kapitalisasi dengan nilai properti untuk menentukan tarif sewa tahunan. Bagilah angka ini dengan 12 untuk menghitung tarif sewa bulanan. Bandingkan tarif sewa dengan tarif rata-rata di wilayah yang sama untuk memastikannya sesuai dengan pasar. Tentukan tingkat tahunan di mana sewa akan meningkat untuk memperhitungkan inflasi.

Langkah

Hitung pajak dan biaya. Pengaturan sale-leaseback biasanya melibatkan sewa neto tiga kali lipat, yang mengharuskan perusahaan penyewaan properti untuk membayar semua pajak dan biaya yang terkait dengan hunian properti, seperti asuransi, utilitas, dan pemeliharaan. Untuk menghitung total pembayaran bulanan yang harus dilakukan oleh penyewa properti berdasarkan perjanjian penjualan-balik, tambahkan jumlah total pajak dan pengeluaran bulanan ke tarif sewa bulanan.

Direkomendasikan Pilihan Editor